Sabtu, 15 Juni 2013

Mikroba dalam Kehidupan Kita



Untuk kebanyakan orang, kata-kata seperti kuman dan mikroba akan terbersit dalam benak kita adalah kumpulan mahluk kecil yang sulit masuk dalam beberapa kategori dalam pertanyaan seperti “Apakah mereka hewan, tumbuhan, atau mineral?” Mikroba, juga disebut mikroorganisme, yang secara individual merupakan bentuk kehidupan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kelompok tersebut termasuk bakteri, fungi (ragi dan jamur), protozoa, dan alga mikroskopik. Juga termasuk virus, bentuk kehidupan nonseluler yang masih bergelut dalam garis tipis hidup dan mati. Kebanyakan mikroorganisme memiliki kontribusi penting dengan membantu menjaga keseimbangan organisme hidup dan senyawa kimia di lingkungan kita. Mikroorganisme air laut dan air tawar merupakan dasar rantai makanan di lautan, danau dan sungai. Mikroba tanah membantu memecah limbah dan mengikat nitrogen di udara menjadi senyawa organik, hasilnya yaitu daur ulang antara tanah, air dan udara. Mikroba tertentu memainkan peranan penting dalam fotosintesis, sumber makanan dan penghasil oksigen yang merupakan proses penting kehidupan di bumi. Manusia dan banyak hewan lainnya bergantung pada mikroba di usus mereka untuk pencerenaan dan sintesis beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh mereka, termasuk beberapa vitamin B untuk metabolisme dan vitamin K untuk penggumpalan darah.


Mikroorganisme juga memiliki banyak peran penerapan untuk tujuan komersial. Mereka digunakan dalam sintesis beberapa senyawa kimia seperti vitamin, asam organik, enzim, alkohol dan banyak macam obat. Proses yang dilakukan oleh mikroba untuk menghasilkan aseton dan butanol ditemukan pada 1914 oleh Chaim Weizmann, ahli kimia kebangsaan Rusia yang bekerja di Inggris. Pecahnya Perang Dunia I pada bulang Agustus tahun tersebut membuat produksi aseton menjadi sangat penting untuk pembuatan cordite (mesiu tanpa asap yang digunakan pada amunisi). Penemuan Weizmann memainkan perang penting yang menentukan hasil perang nantinya.


Industri makanan juga menggunakan mikroba dalam memproduksi vinegar (sejenis cuka), acar, minuman beralkohol, keju, dan roti. Sebagai tambahan, enzim dari mikroba saat ini dapat dimanipulasi untuk memproduksi bahan atau substansi  yang normalnya tidak disintesis.  Bahan ini termasuk selulosa, pelancar pencernaan, dan pembersih saluran air, ditambah lagi bahan terapi seperti insulin. Enzim mikroba bahkan dapat membuat plastik.


Walaupun sebagian kecil mikroorganisme adalah patogen (menyebabkan penyakit), pengetahuan praktis tentang mikroba dibituhkan untuk pengobatan dan ilmu kesehatan. Contoh, pekerja rumah sakit melindungi pasien dari mikroba biasa yang normalnya tidak berbahaya namun dapat menyebabkan penyakit.
 
Hari ini kita mengerti bahwa mikroorganisme ditemukan hampir disemua tempat. Dahulu, sebelum penemuan mikroskop, para ilmuwan tidak mengenal mikroba. Ribuan orang mati dalam wabah yang merusak, penyebabnya tidak diketahui. Satu keluarga mati akibat vaksinasi dan antibiotik tidak ada untuk melawan infeksi.

Diterjemahkan dari:
Tortora, 2010. Microbiology 10th Edition. Benjamin Cummings: San Francisco.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar