Sabtu, 15 Juni 2013

Klasifikasi Mikroorganisme

Sebelum keberadaan mikroba ditemukan, semua mikroorganisme dikelompokkan baik dalam Kingdom animalia atau Kingdom plantae. Ketika organisme mikroskopis dengan karakteristik hewan dan tumbuhan ditemukan di akhir abad ketujuhbelas, sistem kalasifikasi baru masih diperlukan. Tetap saja, para ahli biologi tidak setuju dengan kriteria mengklasifikasikan organisme baru yang mereka lihat hingga pada akhir 1970-an.
Pada 1978, Carl Woese merencanakan sebuah sistem klasifikasi berdasarkan organisasi seluler suatu organisme. Mengelompokkan semua organisme dalam tiga domain sebagai berikut: 
  1. Bakteri (dinding sel mengandung protein-karbohidrat kompleks yang disebut peptidoglikan) 
  2.  Archaea (dinding selnya, jika ada, tidak memiliki peptidoglikan)
  3. Eukariot, yaitu:
-          Protista (jamur lendir, protozoa dan alga)
-          Fungi (ragi uniseluler, jamur/mold multiseluler dan cendawan)
-          Tumbuhan (termasuk lumut, paku, konifera dan tumbuhan berbunga)
Hewan (termasuk spons, cacing, insekta dan vertebrata)

Diterjemahkan dari:
Tortora, 2010. Microbiology 10th Edition. Benjamin Cummings: San Francisco.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar