Sebelum
keberadaan mikroba ditemukan, semua mikroorganisme dikelompokkan baik dalam
Kingdom animalia atau Kingdom plantae. Ketika organisme mikroskopis dengan
karakteristik hewan dan tumbuhan ditemukan di akhir abad ketujuhbelas, sistem
kalasifikasi baru masih diperlukan. Tetap saja, para ahli biologi tidak setuju
dengan kriteria mengklasifikasikan organisme baru yang mereka lihat hingga pada
akhir 1970-an.
Pada
1978, Carl Woese merencanakan sebuah sistem klasifikasi berdasarkan organisasi
seluler suatu organisme. Mengelompokkan semua organisme dalam tiga domain
sebagai berikut: - Bakteri (dinding sel mengandung protein-karbohidrat kompleks yang disebut peptidoglikan)
- Archaea (dinding selnya, jika ada, tidak memiliki peptidoglikan)
- Eukariot, yaitu:
-
Protista (jamur lendir, protozoa
dan alga)
-
Fungi (ragi uniseluler, jamur/mold
multiseluler dan cendawan)
-
Tumbuhan (termasuk lumut, paku,
konifera dan tumbuhan berbunga)
Hewan (termasuk spons, cacing, insekta dan vertebrata)Diterjemahkan dari:
Tortora, 2010. Microbiology 10th Edition. Benjamin Cummings: San Francisco.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar